main |
sidebar
Muradik al-Bashri berkisah: “Aku membeli barang dari salah seorang
pembesar wilayah Ahwaz. Aku melakukan tawar menawar harga dengannya
hingga saling bersitegang. Karena marah, dia mencaci maki Abu Bakar dan
Umar. Aku tidak berani menyanggah ucapannya itu karena aku kalah wibawa
dengan dia.
Aku pulang ke rumah dalam keadaan sedih. Pada malam
itu aku tidur dengan membawa kesedihan. Aku bertemu Nabi Saw. di dalam
mimpiku. Aku berkata kepada beliau: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ada
seseorang yang mencaci maki Abu Bakar dan Umar.”
Beliau Saw. bersabda: “Bawalah orang itu kemari!”
Aku pun membawanya menghadap Rasulullah Saw. Beliau Saw. menitahkan: “Baringkan dia!”
Aku segera membaringkannya. Beliau Saw. kemudian bertitah: “Sembelihlah dia!”
Seketika itu langsung terbayang betapa beratnya perintah menyembelih
itu bagiku. Aku bertanya kepada Nabi Saw.: “Wahai Rasulullah, saya harus
menyembelihnya?”
Beliau Saw. menjawab: “Ya, sembelihlah dia!”
Aku terus menanyakan hal itu kepada beliau hingga tiga kali dan beliau
menjawab dengan jawaban yang sama sebanyak tiga kali pula. Akhirnya aku
iriskan pisau melewati tenggorokannya dan aku berhasil menyembelihnya.
Keesokan harinya, aku bergumam kepada diriku sendiri: “Aku akan pergi
menjumpai orang itu dan menasihatinya. Aku akan sampaikan mimpiku dari
Rasulullah Saw. tadi malam kepadanya.” Lantas aku bergegas menuju
rumahnya, tiba-tiba aku mendengar suara ratapan dari rumahnya.
Disampaikan berita kepadaku bahwa dia sudah mati.
(Disarikan dari buku “100 Kisah Orang Bermimpi Nabi Muhammad Saw.”)
0 komentar:
Posting Komentar